Halaman

Selasa, 01 Januari 2013

Makalah Olahan Blimbing meningkatkan perekonomian di karangsari Blitar



MAKALAH BAHASA INDONESIA TUTORIAL
OLAHAN BUAH BINTANG UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DI KARANGSARI BLITAR




Oleh:

Shilvi Agatha Ikarani              125040100111102



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

BAB I

PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
Sejak zaman dahulu buah belimbing sudah merupakan komoditi utama di kota Blitar. Hampir semua warga di kecamatan Karangsari, kelurahan Sukorejo menanam tanaman ini. Namun, sejak beberapa tahun terakhir banyak kota yang juga mengandalkan komoditi ini untuk perekonomiannya. Untuk mengatasi meluapnya barang pada saat musim panen maka pemerintah daerah kota Blitar dan beberapa petani belimbing membuat inovasi buah belimbing menjadi beberapa produk olahan seperti jus belimbing, sirup belimbing dan dodol belimbing agar menaikkan nilai jual dan mengurangi buah belimbing pada saat musim panen tiba.

1.2         Rumusan Masalah
1.2.1   Bagaimana proses pengolahan buah belimbing menjadi produk jus belimbing, sirup belimbing dan dodol belimbing?
1.2.2   Bagaimana tanggapan pasar terhadap produk-produk tersebut?
1.2.3   Apakah kendala yang dihadapi selama proses produksi?

1.3         Tujuan
1.3.1   Mengetahuai proses pengolahan buah belimbing menjadi produk jus belimbing, sirup belimbing dan dodol belimbing.
1.3.2   Untuk mengetahui bagaimana pasar dapat menanggapi olahan produk
1.3.3   Untuk mengetahui kendala yang terjadi pada saat produksi berlangsung.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.   Deskripsi Buah Belimbing
Buah Belimbing (Averrhoa Carambola). Berbentuk bulat panjang dengan rusuk tajam berjumlah lima dengan rasa manis menyegarkan. Di kalangan internasional, buah ini dikenal dengan sebutan star fruit.Ini karena penampakan buah jika dipotong secara horisontal yang tampak seperti bintang.
Buah asal India atau Srilangka ini tak hanya dibudidayakan di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, namun juga dikenal di negara-negara beriklim sub tropis lain, seperti Amerika dan Australia. Ini karena buah belimbing manis mudah tumbuh dengan baik di tempat dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut dengan curah hujan tinggi dan mendapat cukup banyak matahari.
Buah yang dapat berbunga sepanjang tahun serta dipanen tiga kali dalam setahun ini juga memiliki saudara, yaitu buah belimbing wuluh atau belimbing sayur (Averrhoa bilimbi).Rasanya lebih masak dan banyak digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada makanan.
Belimbing juga dapat tumbuh baik diberbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah kota Blitar. Petani penghasil blimbing terdapat di kelurahan karangsari kecamatan sukorejo, Blitar.Hampir setiap rumah memiliki pohon belimbing. Dan rasa belimbing pada daerah Blitar sangatlah manis dan besar-besar.
Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan.Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan.Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau.Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang.Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.

2.2.       Manfaat Buah Belimbing
Untuk Kesehatan, Buah belimbing ternyata memiliki beberapa khasiat yang baik untuk tubuh antara lain dapat digunakan untuk mengatasi batuk yang menyerang anak-anak, Kandungan vitamin C yang banyak terkandung dalam buah bermanfaat sebagai antiinflasi, analgesic, dan diuretic, sehingga bagus untuk mengobati penyakit batuk, sariawan, dan sakit pada tenggorokan. Khasiat buah belimbing lainnya yaitu untuk mengobati demam hingga kencing manis. Buah ini juga baik untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit kanker.
Kandungan serat yang terkandung dalam buah, bermanfaat untuk melancarkan proses pencernaan dalam tubuh. Pektin yang terdapat dalam buah juga bisa membantu menghancurkan kolesterol sehingga baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang menjalankan program diet.
Rasa buah belimbing manis memang manis dan menyegarkan. Selain itu, belimbing ini sarat akan gizi. Kandungan vitamin A dan C yang dikandungnya merupakan antioksidan yang ampuh melawan radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh.
Di dalam belimbing manis juga kaya pektin. Pektinnya mampu menjerat kolesterol, mencegah hepatitis atau penyakit pengerasan hati, dan asam empedu yang terdapat dalam usus dan membantu pembuangannya. Dan seratnya bermanfaat memperlancar proses pencernaan. Makanya buah belimbing efektif untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita penyakit hipertensi yang mengkonsumsinya.
Buah belimbing matang yang terkenal dengan rasa manis ini berkhasiat untuk meredakan berbagai macam penyakit, seperti diabetes, kolesterol, batuk, radang tenggorokan dan demam. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi juga dipercaya sebagai obat kanker.
Selain itu buah belimbing juga memiliki khasiat yang sangat luar biasa, terutama untuk kesehatan, karena buah belimbing mampu mengobati beberapa penyakit yang kita derita, terutama yang berhubungan dengan kulit, seperti jerawat dan panu.
Obat panu
·         Ambil sepuluh buah belimbing yang masih segar
·         Cuci bersih, setelah itu dilumatkan, bisa dengan cara diblender ataupun digiling
·         Tambah sedikit kapur sirih, kira-kira sebesar kacang tanah
·         Setelah tercampur dengan sempurna, kita oleskan kebagian tubuh kita yang terserang panu, lakukan dua kali sehari
Obat jerawat
·         Ambil buah belimbing yang masih segar, secukupnya saja. Tergantung dari jumlah wajah yang ingin diobati
·         Setelah itu, buah belimbing tersebut kita haluskan, bisa dengan cara ditumbuk ataupun diblender, dan jangan lupa dicampur dengan sedikit air garam
·         Buah belimbing yang telah halus dan bercampur dengan air garam tersebut, kita sapukan kewajah kita yang berjarawat, lakukan tiga kali sehari,
Selain bagian buah yang memiliki banyak khasiat, Bagian lain dari pohon belimbing seperti daun dan akar belimbing juga bisa kita manfaatkan sebagai obat. Daun belimbing memiliki khasiat  sebagai obat sakit maag, mengobati susah buang air kecil, dan juga mengobati penyakit bisul. Sedangkan akar belimbing bisa digunakan untuk menyembuhkan rematik.
Dibalik khasiat yang tersimpan dalam buah belimbing, ternyata buah ini memiliki efek yang kurang baik bila dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah pada ginjalnya, Karena buah belimbing mengandung asam oxalat. Selain itu, karena kandungan gula yang terdapat dalam buah belimbing cukup tinggi, disarankan para penderita diabetes untuk tidak menkonsumsi buah ini.




















BAB III
PEMBAHASAN
3.1.       Proses Pengolahan  dan Pemasaran Buah Belimbing
Kalau mengandalkan menjual buah saja, mungkin para petani Blimbing tak akan semakmur sekarang. Para petani mengolahnya dengan berbagai macam cara agar menghasilkan nilai jual yang tinggi. Petani kerap dianggap profesi yang kurang menjanjikan, anggapan itulah yang perlu dipatahkan dalam pikiran masyarakat.
Dalam sebuah usaha faktor penting yang harus diperhatikan selain kemudahan bahan baku dan kualitas produksi adalah faktor pemasaran. Sebaik apapun produk yang kita hasilkan apabila kita tidak mempunyai strategi pemasaran yang baik maka usaha yang kita jalankan akan sulit berkembang. Pada umumnya pemasaran buah belimbing ini dipasarkan melalui 2 tahapan, yakni dari petani ke pengepul dan dari pengepul masuk ke pedagang buah di pasar-pasar tradisional ataupun pasar modern (supermarket).Untuk menjaga agar harga jual buah belimbing tetap stabil ada baiknya dalam pemasaran hasil buah dibentuk kelompok-kelompok tani. Dengan cara demikian harga buah belimbing bisa ditentukan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok supaya terhindar dari jatuhnya harga di saat panen raya.
Pada umumnya harga jual buah ditentukan berdasarkan kualitas buah, untuk buah yang berukuran besar dan bentuknya bagus tanpa cacat dikelompokkan dalam grade/kualitas A dan B. Harganyapun relatif lebih tinggi dan pada umumnya dipasarkan ke pasar-pasar modern yang mempunyai standart kualitas tertentu. Sedangkan hasil panen yang berukuran sedang dan bentuknya kurang bagus, digolongkan dalam grade C, pada umumnya pedagang buah di pasar tradisional masih mau menjual jenis ini. Harganyapun relatif lebih rendah dibandingkan grade A dan B.
Jenis olahan belimbing yang diproduksi utamanya adalah jus belimbing.Namun, produk dapat dikembangkan menjadi belimbing instant, sirup belimbing bahkan selai dan dodol belimbing. Buah ini memiliki banyak sari (air), sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah. Di Myanmar, belimbing digunakan untuk membuat acar teh. Untuk mengisi kekosongan produksi karena ketidaktersediaan bahan baku belimbing, pabrik dapat mengolah jus berbahan baku komoditi selain belimbing seperti jambu merah.
Untuk produk jus belimbing, pabrik memproduksi tiga tingkat kualitas. Jus belimbing grade C dengan harga konsumen Rp. 1.000,- dibuat dengan kemasan cup. Target pasar jus belimbing grade C ini adalah pasar tradisional dan warung. Jus belimbing grade B diproduksi untuk pasar yang lebih tinggi daya belinya seperti perkantoran, kampus, hotel dan retail modern. Harga jus konsumen belimbing grade B sebesar Rp. 4.000 per botol. Jus belimbing grade A diproduksi berdasarkan pesanan khusus atau dapat diproduksi untuk MLM dengan khasiat atau fungsi khusus.
Masing-masing grade jus belimbing di atas memiliki merek yang berbeda.Setiap produk jus belimbing dalam jangka waktu sekitar enam bulan diharapkan sudah memiliki kemasan standar dengan ijin yang lengkap (ijin BPOM, logo halal, barcode, saran penyajian).Jenis jus belimbing lainnya adalah jus belimbing curah. Jus belimbing ini diproduksi untuk keperluan retail counter jus belimbing. Jus belimbing curah memakai kemasan jerigen 5 liter. Tahap selanjutnya, jus belimbing keperluan retail counter didistribusikan dalam bentuk belimbing instan.
Dalam perkembangannya, dapat dikaji jus belimbing dengan kemasan tetrapack.Namun, jus belimbing dengan kemasan tetrapack memerlukan investasi yang besar.Produk belimbing instant akan dikembangkan mengikuti konsep produk seperti Nutrisari. Belimbing instant akan dikemas dalam bentuk sachet, kemasan plastik yang lebih besar bahkan kemasan toples.
Pengembangan lain produk belimbing adalah sirup belimbing. Momen tepat untuk mengembangkan sirup belimbing adalah sebelum bulan Ramadhan.


Langkah-langhah pembuatan produk dari belimbing antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Sirup Buah Belimbing
Bahan baku utama:
·         Belimbing 7-8 ons
·         Gula 7 ons, air 150 ml, Karagen 28 gr
·         Natrium bensoat 0.01 ml
·         Asam sitrat 0.01 ml
Peralatan pendukung
·         Kompor
·         Panci masak
·         Blender
·         Kemasan botol kaca
Cara membuat :
·         Buah belimbing dicuci bersih kemudian dipotong membujur dan dikukus selama 15 menit, dengan tujuan menghilangkan warna coklat akibat getah setelah dipotong.
·         Selanjutnya belimbing di dinginkan dan diblender. Kemudian disaringn untuk memisahkan sari dan ampasnya.
·         Masak air dan karagen hingga mendidih (suhu api 100 C). Setelah mendidih masukkan gula kemudian suhu api dikecilkan hingga 80 C, lalu tambahkan Natrium Bensoat dan Asam Sitrat
·         Masukkan sari buah belimbing. (Total waktu proses masak hingga masuknya sari buah sekitar 20 menit). Setelah 20 menit baru angkat dan dinginkan
·         Sirup belimbing siap dikemas dan di jual.






2.      Belimbing goreng tepung saus caramel dan coklat
Bahan yang diperlukan :
·         1 buah belimbing ukuran besar dan matang
·         1 buah apel
·         1 buah nanas ukuran kecil
Adonan tepung :
·         200 gr tepung terigu
·         100 cc santan kental
·         1 butir telur
·         sedikit  garam
·         sedikit gula
·         sedikit vanili bubuk
Topping
·         100 gr dark cooking
Caramel:
·         100 gr gula pasir
·         75 cc air
Cara membuat :
·         buat terlebih dahulu adonan tepung, sisihkan.
·         Panaskan minyak dengan api sedang.
·         Cuci bersih buah buahan, dan potong tipis sesuai bentuk buah.
·         keringkan dengan lap, lalu segera celupkan ke adonan tepung, goreng hingga kecoklatan. tiriskan.
·         lelehkan coklat dengan cara di tim, hias sesuai selera.
·         Begitu juga dengan caramel.
·         Siap untuk dikemas
Cara pengolahan seperti ini juga sangat berguna pada saat panen raya, dimana hasil panen melimpah sedangkan buah-buahan mempunyai waktu simpan yang relatif pendek.Dengan pengolahan lebih lanjut masa simpan menjadi lebih lama dan dapat dijadikan peluang usaha baru.

3.2.       Teknologi Pengemasan
Permasalahan dihadapi dalam pengolahan dan pemasaran sari belimbing antara lain adalah warna produk yang berbeda-beda (antara kuninmg sampai merah kecoklatan), endapan yang terkandung masih terlalu banyak, rendahnya keamanan produk dan umur simpan serta kemasan yang kurang menarik. Kemasan yang digunakan petani masih menggunakan botol kaca bekas sehingga kurang memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi dan kurang efisien dalam transportasi. Produktivitas juga masih  rendah. Semua hal tersebut diatas menyebabkan kurangnya daya saing terhadap produk olahan lain.
Inovasi teknologi yang diterapkan untuk  memperbaiki kualitas sari belimbing adalah:
1.      pemilihan bahan baku yang baik,
2.      pengurangan endapan dengan cara blansir dan penambahan CMC (Carboxy Methyl Cellulose),
3.      penggunaan mesin ekstrator dan
4.      penggunaan kemasan botol plastik.
Inovasi teknologi pengolahan dan pengemasan sari buah belimbing  tidak memerlukan persyaratan khusus, asalkan ketersediaan buah belimbing sebagai bahan baku utamanya terpenuhi baik secara kualitas (tingkat kematangan dan keseragam warna) maupun kuantitas.
Keunggulan teknologi tersebut diatas bila dibandingkan dengan cara petani antara lain warna sari belimbing lebih seragam, kecerahan dan intensitas warna stabil, endapan sangat sedikit, kandungan vitamin C lebih tinggi dan  sanitasi terjamin sehingga dapat memperpanjang umur simpan. Penggantian kemasan dari botol kaca dengan kemasan botol plastik bulat ukuran 250 ml akan memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi sari buah belimbing, lebih ekonomis karena kemasan kecil sehingga harganya terjangkau konsumen, penampilan lebih menarik, serta memudahkan penyimpanan dan transportasi. Sedangkan penggunaan alat ekstraktor menjadi lebih efisien (waktu dan tenaga kerja), produksi bisa lebih banyak, zat padat terlarut lebih sedikit sehingga tidak perlu dilakukan penyaringan sampai 2—3 kali (cara petani).
Bahan baku belimbing yang baik untuk sari buah adalah matang dan mempunyai warna kulit buah kuning seluruhnya. Buah belimbing yang terlalu matang (lebih banyak warna oranye dari pada kuning) tidak dapat digunakan sebagai bahan baku.
CMC dalam industri pangan merupakan bahan tambahan yang berfungsi sebagai penstabil, pengemulsi dan penggumpal. CMC yang ditambahkan sebanyak 0,03% dari total volume Perlakuan lain yang diintroduksikan adalah blansir yaitu pencelupan buah dalam air panas pada suhu 800C selama 3-5 menit, gula 8-10%, dan asam sitrat 1 gram/liter. Blansir dan penambahan CMC untuk mempertahankan kestabilan warna dan mengurangi endapan, sedang asam sitrat dapat menurunkan pH sari buah belimbing sampai 4.5 sehingga dapat mencegah tumbuhnya mikroorganisme. Hal tersebut akan menambah daya awet (dapat disimpan lebih lama). Pengenceran sari belimbing dengan air dilakukan dengan perbandingan 1:2 (cara petani 1:3) dan suhu air 800C. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan aroma belimbing dan untuk meminimalkan kerusakan  vitamin C.
Kemasan yang digunakan berupa botol plastik  poly-etilen berbentuk bulat dengan ukuran 250 ml. Kemasan botol ini dipilih karena mudah diperoleh di pasaran dengan harga murah, dan tahan terhadap suhu panas sampai 75-76oC. Ketahanan terhadap panas tersebut menjadi salah satu pertimbangan karena botol perlu disterilkan terlebih dahulu.
Mesin ekstraktor dirancang khusus untuk proses ekstrasi buah belimbing dengan kapasitas 100 kg buah/jam. Mesin terdiri dari dua bagian, yaitu penghancur dan pemeras (screwpressor). Dengan menggunakan mesin ekstraktor satu kali proses pembuatan sari buah dapat berlangsung 15 menit, relatif singkat sehingga lebih menghemat waktu dan tenaga. Cara kerja mesin sangat sederhana serta mudah dioperasikan.Buah belimbing yang sudah dicuci dan diblansir dimasukkan dalam mesin untuk dihancurkan, kemudian belimbing yang sudah hancur masuk ke dalam pemeras. Ampas akan keluar secara terpisah dengan ekstrak buah. Untuk menambah hasil ekstrak sari buah, ampas dapat diperas ulang sampai tiga kali..
Proses pembuatan sari belimbing yang dianjurkan adalah:
1.      penerimaan dan penyortiran bahan baku,
2.      pemotongan buah menjadi lima bagian dan trimming (biji, serat, bagian atas rusuk),
3.      pencucian,
4.      blansir/pencelupan dalam air (80oC, 3-5 menit),
5.      penghancuran dan ekstrasi buah dengan mesin, 
6.      disaring,
7.      Pengenceran dengan air panas 80oC (1:2) lalu ditambahkan gula (8-10%) , asam sitrat (1 gram/liter)  dan CMC (0,03% per volume total),
8.      Pemanasan sari buah dengan suhu 75oC - 80oC selama 15 menit (Pasteurisasi),
9.      Penyaringan dengan kain monil ukuran 10 mesh,
10.  pembotolan (botol sudah disterilkan),
11.  Penutupan botol,
12.  sterilisasi,
13.  pelabelan dan penyegelan, dan
14.  penyimpanan.
Dengan proses seperti tersebut diatas, umur simpan sari belimbing dalam kemasan botol plastik dapat mencapai 5 bulan pada suhu 10oC; 2 bulan pada suhu 30oC; dan 1 bulan pada suhu 45oC. Untuk menekan biaya pembuatan mesin, disarankan agar mesin digunakan secara berkelompok bukan perorangan.





BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Buah belimbing merupakan salah satu komiditi utama di kota Blitar. Hampir semua warga di kecamatan Karangsari, kelurahan Sukorejo menanam tanaman ini. Masyarakat kecamatan Karangsari mengolah buah Belimbing menjadi berbagai jenis produk olahan seperti sirup Belimbing, Jus Belimbing, dodol Belimbing, dan berbagai jenis olahan lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa buah Belimbing merupakan salah satu produk olahan utama dalam meningkatkan perekonomian di daerah kecamatan Karangsari.
4.2 Saran
Produk olahan buah belimbing merupakan salah satu komoditi utama dalam meningkatkan perekonomian di kecamatan Karangsari. Namun daerah-daerah lain di Blitar juga semakin banyak yang mengandalkan prouduk olahan Belimbing dalam peningkatan perekonomian daerah mereka. Oleh karena itu kecamatan Karangsari harus mencari alternatif lain dalam pengolahan buah Belimbing. Mereka harus mampu menemukan jenis olahan lain dari buah Belimbing yang lain daripada yang lain dan juga mampu meningkatkan kualitas olahan buah Belimbing di daerah mereka agar mampu bersaing dengan produk-produk dari daerah lain dalam usaha peningkatan perekonomian di daerah kecamatan Karangsari.




1 komentar:

  1. informasinya bermanfaat untuk menambah pengetahuan baik untuk dijadikan bahan tgs kuliah maupun usaha

    BalasHapus